Server adalah komponen kunci dalam infrastruktur IT yang memungkinkan berbagai layanan internet seperti website, email, dan aplikasi beroperasi dengan lancar. Sejak awal mula perkembangannya pada era mainframe di tahun 1950-an, server telah mengalami evolusi menjadi perangkat yang lebih kecil dan powerful, memungkinkan akses bagi banyak pengguna sekaligus.
Salah satu tonggak penting dalam sejarah server adalah proyek yang diajukan Berners-Lee pada tahun 1989 di CERN, yang bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi antara para peneliti menggunakan sistem hiperteks. Hasil dari proyek ini adalah pembuatan dua program komputer, yaitu WorldWideWeb sebagai browser pertama dan CERN httpd sebagai server web pertama di dunia, yang berjalan pada sistem operasi NeXTSTEP.
Server berperan sebagai pengirim dan penerima data, menjalankan permintaan dari pengguna dan mengirimkan informasi yang diminta kembali kepada mereka. Untuk memahami lebih lanjut tentang fungsi dan cara kerja server, simak pembahasan selengkapnya di artikel ini.
Pengertian Server
Server adalah sistem komputer yang menyediakan sumber daya untuk penyimpanan data dan layanan khusus. Biasanya, data disimpan di server untuk keperluan penyimpanan dokumen dan informasi, yang kemudian dapat digunakan di berbagai layanan seperti hosting website, email, dan lainnya. Secara sederhana, server dapat dianalogikan sebagai “pemberi” dan klien sebagai “penerima”.
Ada berbagai jenis server yang dapat dibedakan berdasarkan kebutuhan penggunaannya, termasuk untuk email, DNS, dan hosting website. Ini memungkinkan satu server untuk melayani beberapa klien sekaligus. Selain itu, komputer klien juga dapat terhubung dengan beberapa server untuk melakukan saling back-up data.
Server dapat berbentuk rangkaian hardware, software, atau Virtual Machine. Server berbasis hardware umumnya merupakan jaringan komputer yang besar dan dapat menampung beberapa prosesor serta RAM dengan kapasitas besar.
Fungsi Server
Server memiliki peran penting dalam menjalankan berbagai fungsi dan aplikasi dalam jaringan, di antaranya.
- Menyediakan berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh komputer klien yang terhubung dalam jaringan
- Melayani permintaan data dari komputer klien
- Menyimpan berbagai data dan file yang dapat diakses bersama-sama oleh komputer klien menggunakan protokol FTP
- Mengatur traffic data
- Menyediakan aplikasi dan database yang dapat diakses oleh semua komputer klien yang terhubung dalam jaringan
- Mengatur hak akses komputer klien di dalam jaringan
- Melindungi komputer klien dengan menyediakan layanan anti-malware dan instalasi firewall di komputer klien.
Cara Kerja Server
Server beroperasi dengan cara menerima permintaan dari klien. Sebagai contoh, ketika Anda mengakses sebuah website melalui browser, komputer Anda bertindak sebagai klien. Klien akan meminta informasi dari website kepada server web. Kemudian, server web akan mengirimkan informasi atau data berupa konten website ke komputer Anda sesuai dengan permintaan. Ini memungkinkan Anda untuk melihat halaman website.
Meskipun ada berbagai jenis server dengan cara kerja yang sedikit berbeda, prinsip dasarnya tetap sama yakni melayani permintaan data dari klien yang terhubung dalam satu jaringan. Jenis permintaan data dan informasi yang diterima oleh server bervariasi tergantung pada jenisnya.
Jenis-jenis Server
Secara umum, server berfungsi sebagai pusat pengolahan dan penyediaan data, layanan, atau sumber daya yang dapat diakses oleh pengguna atau komputer lain yang terhubung dalam jaringan. Berikut tiga jenis server berserta fungsinya.
1. Server Fisik
Hardware yang ada dalam bentuk fisik dan terdiri dari komponen seperti prosesor, memori, penyimpanan data, dan kartu jaringan. Biasanya, server fisik ini merupakan komputer yang didesain khusus untuk tugas server, dengan spesifikasi yang lebih tinggi daripada komputer biasa. Ada beberapa jenis server fisik, antara lain:
- Rackmount: Dipasang dalam rak server untuk banyak server dalam ruang terbatas
- Tower: Berbentuk seperti komputer desktop untuk bisnis kecil.
- Blade: Terdiri dari unit-server independen untuk konsolidasi ruang dan manajemen yang lebih mudah
- Modular: Modul yang dapat digabungkan untuk server yang lebih besar
2. Server Virtual
Konsep di mana satu server fisik menjalankan beberapa VM secara bersamaan dengan menggunakan software virtualisasi seperti VMware, Oracle, atau Hyper-V. Ini memungkinkan optimasi penggunaan sumber daya komputasi dan meminimalkan kebutuhan hardware. Manfaatnya meliputi konsolidasi sumber daya, isolasi keamanan, skalabilitas, centralized management, dan back up mudah. Server virtual digunakan di berbagai lingkungan, termasuk data center perusahaan, penyedia layanan hosting, atau komputer pribadi dengan software virtualisasi.
3. Server Software
Dirancang untuk menjalankan fungsi server pada perangkat fisik atau komputer. Server software sering digunakan untuk membangun infrastruktur IT yang kuat dan menyediakan berbagai layanan dalam jaringan. Beberapa server software juga dilengkapi dengan kemampuan manajemen dan monitoring untuk administrasi yang efisien. Berikut beberapa contoh server software yang umum digunakan.
- Web Server: Contohnya Apache HTTP Server, Nginx, dan Microsoft Internet Information Services (IIS), bertugas menyajikan halaman dan konten web melalui protokol HTTP
- Database Server: Contohnya MySQL, PostgreSQL, dan Oracle Database. Tugasnya adalah menyimpan, mengelola, dan memberikan akses ke database, memungkinkan aplikasi untuk mengelola data
- File Server: Seperti Samba, Windows Server, dan NFS (Network File System). Berperan dalam menyimpan dan menyediakan akses file yang terpusat dalam jaringan, termasuk file sharing dan manajemen hak akses
- Mail Server: Contohnya Microsoft Exchange Server, Postfix, dan Sendmail. Berfungsi untuk mengirim, menerima, dan menyimpan email, serta mengelola protokol email seperti SMTP dan POP/IMAP
- DNS Server: Seperti BIND dan Microsoft DNS. Tugasnya adalah menerjemahkan nama domain ke alamat IP, sehingga pengguna dapat mengakses situs web hanya dengan menggunakan nama domain
- Application Server: Contohnya Apache Tomcat, Microsoft IIS, dan JBoss. Digunakan untuk menjalankan dan menyediakan lingkungan runtime untuk aplikasi web atau bisnis, memfasilitasi interaksi antara klien dan aplikasi
Spesifikasi Komputer Server yang Baik
Memilih spesifikasi komputer server yang tepat sangat penting untuk memastikan performa, keandalan, dan skalabilitas server. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
- Prosesor (CPU): Pilih prosesor dengan banyak core dan high clock speed untuk menangani banyak permintaan secara bersamaan. Intel Xeon dan AMD EPYC adalah pilihan populer untuk server
- Memori (RAM): Gunakan memori RAM berkapasitas besar untuk menangani aplikasi yang berat dan banyak data. 32GB adalah minimum yang disarankan, dan 64GB atau lebih ideal untuk server yang sibuk
- Penyimpanan (Storage): Pilih jenis penyimpanan yang tepat, seperti HDD, SSD, atau NVMe SSD, berdasarkan kebutuhan kecepatan dan kapasitas. Gunakan juga RAID untuk meningkatkan redundansi dan kinerja
Tingkatkan Performa Bisnis Anda dengan Data Center Rental dan Colocation dari Jedi Solutions!
Saatnya bebas dari kerumitan mengelola server dan fokuslah pada pengembangan bisnis Anda. Jedi Solutions menawarkan solusi Data Center Rental dan Colocation yang aman, terpercaya, dan hemat biaya untuk kebutuhan server Anda.
Jedi didukung tenaga ahli bersertifikat di berbagai produk dan solusi akan membantu Anda menemukan solusi terbaik, fleksibel, dan skalabel sesuai kebutuhan bisnis Anda. Proses monitoring dan management selama 24/7, advanced fast response memastikan penyimpanan internal server Anda aman dan andal untuk merespons berbagai kebutuhan industri. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kami di link ini.
Penulis: Wilsa Azmalia Putri – Content Writer CTI Group